
Memperingati malam Nuzulul Quran 1444 H, Pemkot Batu menggelar silaturahmi sekaligus pengajian di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Kota Batu, Senin (10/04/23). Kota Batu berkesempatan menghadirkan pengasuh pondok pesantren Falahul Muhibbin, dari Diwek Jombang, yang memberikan ceramah dalam menyambut Nuzulul Quran.

Peringatan Malam Nuzulul Qur’an 1444 H di Kota Batu
Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan Nuzulul Quran biasanya dilakukan pada malam ke-17 bulan Ramadan, ketika Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada malam ini, umat Muslim mengadakan berbagai kegiatan untuk memperingati peristiwa penting ini.

Peringatan Malam Nuzulul Qur’an 1444 H di Kota Batu
Kepala BNN Kota Batu turut menghadiri kegiatan ini. Selain itu, beberapa undangan dari anggota Forkopimda, mulai Kapolresta Batu, AKBP Oskar Syamsudin, Ketua DPRD Nurrochman dan juga perangkat daerah (OPD), Camat, dan tokoh masyarakat juga hadir dalam malam peringatan Nuzulul Quran ini.
PJ Walikota Batu, Aries Agung Paewai dalam sambutannya mengatakan, peringatan Nuzulul Quran ini bisa membawa bekah menjadi lebih baik.
“Tentunya dengan Nuzulul Quran ini kita berharap kita bisa membedah diri Bagaimana kita melangkah lebih baik ke depan di mana Di Dalam alquran sudah diberikan kaidah dan juga Jalan kepada kita semua untuk bertoleransi dan juga saling menghormati di dalam kerukunan umat agama Islam dan juga agama lain,”kata Aries Agung Paewai, dihadapan puluhan undangan yang hadir, Senin (10/04/23).
Sementara itu, Kyai Haji Nurhadi atau akrabdisapa Mbah Bolong pengasuh Ponpes Falahul Muhibbin, Jombang memberi pesan bahwa ada dua hal penting dalam diri manusia. Yakni mempunyai jasad dan memiliki roh.
“Ada dua hal yang penting di dalam manusia yang pertama manusia ini mempunyai jasad, dan mempunyai roh.
Jasad diartikan mempunyai ragangan, dan semua orang tahu bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari tanah dan akhirnya nanti akan kembali ke tanah.
“Jasad manusia ini diciptakan Allah dari tanah dan nanti kita juga akan kembali ke tanah. Kalau manusia ini diciptakan dari tanah kemudian hidup di tanah lalu mati di tanah. Maka jangan heran manusia ini rata-rata krasan di tanah,”pesan mbah Bolong.